Mengenal dan memahami masyarakat dan budaya

Kamis, 21 Mei 2015

ANTROPOLOGI



BAB II
KEBUDAYAAN LOKAL, KEBUDAYAAN ASING DAN HUBUNGAN ANTAR BUDAYA, SERTA DAMPAK DARI KEBERAGAMAN BUDAYA



A.    KONSEP DASAR KEBUDAYAAN
1.      Pengertian kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
 Menurut koentjaraningrat
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

2.      Unsur-unsur kebudayaan
§  Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1)      alat-alat teknologi
2)      sistem ekonomi
3)      keluarga
4)      kekuasaan politik
§  Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
1)       sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2)       organisasi ekonomi
3)       alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
4)       organisasi kekuatan (politik)
§  C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
1)      bahasa
2)      sistem pengetahuan
3)      sistem tekhnologi dan peralatan
4)      sistem kesenian
5)      sistem mata pencarian hidup
6)      sistem religi
7)      sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan
3.      Wujud kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1)      Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2)      Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3)      Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
4.      Hakekat Kebudayaan
§  Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
§  Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
§  Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
§  Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban

5.      Sifat kebudayaan
·         Etnosentis
·         Universal
·         Alkuturasi
·         Adaptif
·         Dinamis (flexibel)
·         Integratif (Integrasi)
6.      Aspek-aspek kebudayaan
·         Kesenian
·         Bahasa
·         Adat Istiadat
·         Budaya daerah
·         Budaya Nasional

B.     KEBUDAYAAN LOKAL, BUDAYA NASIONAL DAN HUBUNGAN ANTAR BUDAYA
1.      Budaya lokal
Budaya lokal biasanya didefinisikan sebagai budaya asli dari suatu kelompok masyarakat tertentu. Budaya lokal adalah ciri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal.
2.      Budaya nasional
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”.
Menurut  Koentjaraningrat dapat kebudayaan nasional adalah  kebudayaan yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, dapat juga diartikan sebagai puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.
3.      Budaya asing
 Kebudayaan Asing adalah kebudayaan yang datang dari luar daerah yang diterima dan dijalani oleh suatu masyarakat yang tinggal di daerahnya sendiri.
4.      Hubunga antar budaya
a.       Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
b.      Asimilasi
adalah proses sosial yang timbul apabila Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
c.       Difusi kebudayaan
Difusi adalah suatu proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.
Jenis difusi:
1)      Difusi intra masyarakat
2)      Difusi antar masyarakat
Bentuk penyebaran yang mendapat perhatian dari para antropolog, di antaranya sebagai berikut.
1)      Symbiotic adalah pertemuan antar individu dari satu masyarakat dan individu-individu dari masyarakat lainnya tanpa mengubah kebudayaan masing-masing. pedalaman Togo di Afrika.
2)      Penetration pasifique adalah masuknya kebudayaan asing dengan cara damai dan tidak disengaja dan tanpa paksaan.
3)      Penetration violente adalah masuknya kebudayaan asing dengan cara paksa.
5.      Hubungan antar budaya dalam era globalisasi
Dampak positif globalisasi, antara lain sebagai berikut.
a.       Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan yang memudahkan kehidupan manusia.
b.      Kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
c.       Memengaruhi tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan.
d.      Membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.
Globalisasi juga mempunyai dampak negatif, antara lain sebagai berikut:
a.       Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme)
b.      Terjadinya sikap materialisme,
c.       Adanya sikap sekularisme
d.      Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros
e.       Tersebarnya nilai-nilai budaya  yang melanggar  nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media massa
f.       Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, yang dibawa para wisatawan asing.

C.     KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
1.      Penyebab keanekaragaman (pluralisme) masyarakat indonesia
Nasikun mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pluralisme masyarakat Indonesia:
a.       Keadaan geografis yang membagi wilayah Indonesia atas 13.667 pulau. Faktor ini merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya pluralistis suku bangsa di Indonesia.
b.      Kenyataan bahwa Indonesia terletak di antara Samudera Indonesia dan Samudera pasifik. Kenyataan letak yang demikian ini sangat mempengaruhi terciptanya pluralistis agama.
c.       Iklim yang berbeda dan struktur tanah yang tidak sama menciptakan pluralistis regional di Indonesia. Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang dapat menciptakan lingkungan ekologis yang berbeda di Indonesia.

2.      Ciri-ciri masyarakat majemuk
a.       Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang sering kali memiliki sub kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b.      Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer.
c.       Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
d.      Secara relatif sering kali mengalami konflik-konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
e.       Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
f.       Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.

3.      Dampak negatif  keberagaman budaya Indonesia
a.       Rentan terhadap konflik
b.      Munculnya etnosentrisme
c.       Munculnya sikap fanatisme dan ekstrim
d.      Munculnya kondisi Anomie
e.       Cultural lag
f.       Mestizo culture
4.      Pemecahan masalah terhadap dampak negatif keberagaman budaya
a.       Asimilasi
b.      Self segregation
c.       Integrasi
d.      Pluralisme


EmoticonEmoticon