BAB II
KEBUDAYAAN LOKAL, KEBUDAYAAN ASING DAN HUBUNGAN
ANTAR BUDAYA, SERTA DAMPAK DARI KEBERAGAMAN BUDAYA
A. KONSEP DASAR
KEBUDAYAAN
1. Pengertian
kebudayaan
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Menurut
koentjaraningrat
kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
2. Unsur-unsur
kebudayaan
§
Melville
J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1) alat-alat
teknologi
2) sistem ekonomi
3) keluarga
4) kekuasaan
politik
§
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
1)
sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
2)
organisasi
ekonomi
3)
alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
4)
organisasi
kekuatan (politik)
§ C. Kluckhohn
mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of
culture) yaitu:
1)
bahasa
2)
sistem
pengetahuan
3)
sistem
tekhnologi dan peralatan
4)
sistem
kesenian
5)
sistem
mata pencarian hidup
6)
sistem
religi
7)
sistem
kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan
3.
Wujud
kebudayaan
Menurut
J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak.
1) Gagasan (Wujud
ideal)
Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2)
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3)
Artefak (karya)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga
wujud kebudayaan.
4.
Hakekat Kebudayaan
§
Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku
manusia
§
Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan
kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
§
Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan
dalam tingkah lakunya
§
Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan
kewajiban kewajiban
5.
Sifat kebudayaan
·
Etnosentis
·
Universal
·
Alkuturasi
·
Adaptif
·
Dinamis (flexibel)
·
Integratif (Integrasi)
6.
Aspek-aspek kebudayaan
·
Kesenian
·
Bahasa
·
Adat Istiadat
·
Budaya daerah
·
Budaya Nasional
B.
KEBUDAYAAN
LOKAL, BUDAYA NASIONAL DAN HUBUNGAN ANTAR BUDAYA
1.
Budaya
lokal
Budaya
lokal biasanya didefinisikan sebagai budaya asli dari suatu kelompok masyarakat
tertentu. Budaya lokal adalah ciri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal.
2.
Budaya
nasional
Kebudayaan
nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari
kebudayaan daerah”.
Menurut Koentjaraningrat
dapat kebudayaan nasional adalah
kebudayaan yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal
bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, dapat juga diartikan
sebagai puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa
menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili
identitas bersama.
3.
Budaya
asing
Kebudayaan Asing adalah kebudayaan yang datang
dari luar daerah yang diterima dan dijalani oleh suatu masyarakat yang tinggal
di daerahnya sendiri.
4.
Hubunga
antar budaya
a.
Akulturasi
Akulturasi
adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing
dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
b.
Asimilasi
adalah
proses sosial yang timbul apabila Golongan-golongan manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif
untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan tadi
masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
c.
Difusi
kebudayaan
Difusi
adalah suatu proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke
kelompok lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.
Jenis
difusi:
1)
Difusi
intra masyarakat
2)
Difusi
antar masyarakat
Bentuk
penyebaran yang mendapat perhatian dari para antropolog, di antaranya sebagai
berikut.
1)
Symbiotic
adalah pertemuan antar individu dari satu masyarakat dan individu-individu dari
masyarakat lainnya tanpa mengubah kebudayaan masing-masing. pedalaman Togo di
Afrika.
2)
Penetration
pasifique adalah masuknya kebudayaan asing dengan cara damai dan
tidak disengaja dan tanpa paksaan.
3)
Penetration
violente adalah masuknya kebudayaan asing dengan cara paksa.
5.
Hubungan
antar budaya dalam era globalisasi
Dampak
positif globalisasi, antara lain sebagai berikut.
a.
Kemajuan
di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan yang memudahkan kehidupan
manusia.
b.
Kehidupan
sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi
dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
c.
Memengaruhi
tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan.
d.
Membuat
bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar
dengan bangsa lain.
Globalisasi
juga mempunyai dampak negatif, antara lain sebagai berikut:
a.
Terjadinya
sikap mementingkan diri sendiri (individualisme)
b.
Terjadinya
sikap materialisme,
c.
Adanya
sikap sekularisme
d.
Timbulnya
sikap bergaya hidup mewah dan boros
e.
Tersebarnya
nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa
melalui media massa
f.
Masuknya
budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, yang dibawa
para wisatawan asing.
C.
KEBERAGAMAN
BUDAYA INDONESIA
1.
Penyebab
keanekaragaman (pluralisme) masyarakat indonesia
Nasikun
mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
pluralisme masyarakat Indonesia:
a.
Keadaan
geografis yang membagi wilayah Indonesia atas 13.667 pulau. Faktor ini
merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya pluralistis
suku bangsa di Indonesia.
b.
Kenyataan
bahwa Indonesia terletak di antara Samudera Indonesia dan Samudera pasifik.
Kenyataan letak yang demikian ini sangat mempengaruhi terciptanya pluralistis
agama.
c.
Iklim
yang berbeda dan struktur tanah yang tidak sama menciptakan pluralistis
regional di Indonesia. Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan
kondisi yang dapat menciptakan lingkungan ekologis yang berbeda di Indonesia.
2.
Ciri-ciri
masyarakat majemuk
a.
Terjadinya
segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang sering kali memiliki sub
kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b.
Memiliki
struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat
non-komplementer.
c.
Kurang
mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang
bersifat dasar.
d.
Secara
relatif sering kali mengalami konflik-konflik di antara kelompok yang satu
dengan kelompok yang lain.
e.
Secara
relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di
dalam bidang ekonomi.
f.
Adanya
dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.
3.
Dampak
negatif keberagaman budaya Indonesia
a.
Rentan
terhadap konflik
b.
Munculnya
etnosentrisme
c.
Munculnya
sikap fanatisme dan ekstrim
d.
Munculnya
kondisi Anomie
e.
Cultural
lag
f.
Mestizo
culture
4.
Pemecahan
masalah terhadap dampak negatif keberagaman budaya
a.
Asimilasi
b.
Self
segregation
c.
Integrasi
d.
Pluralisme
EmoticonEmoticon