BAB III
DINAMIKA BUDAYA, PEWARISAN BUDAYA DAN INTEGRASI NASIONAL
A. DINAMIKA /
PERUBAHAN BUDAYA
1.
Pengertian
a.
William
Oqburn
Perubahan
yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang
menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur immaterial.
b.
Koentjaraningrat
Perubahan
budaya adalah proses pergeseran, pengurangan, penambahan, dan perkembangan
unsur-unsur dalam suatu kebudayaan. Secara sederhana, perubahan budaya
merupakan dinamika yang terjadi akibat benturan-benturan antarunsur budaya yang
berbeda-beda.
c.
Selo
Soemardjan
Perubahan
budaya merupakan proses yang mencakup perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Proses perubahan itu sendiri mempengaruhi sistem sosial
didalamnya, seperti nilai-nilai, norma-norma, dan sikap atau perilaku diantara
kelompok masyarakat.
d.
JL.
Gillin & JP. Gillin
Perubahan
budaya merupakan variasi terhadap cara-cara hidup yang telah baku. Perubahan
ini dapat disebabkan oleh pengaruh geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi atau difusi dan penemuan baru
dalam masyarakat.
2.
Faktor
penyebab perubahan kebudayaan
a.
Faktor
internal
1)
Faktor
demografi
2)
Penemuan
baru
3)
Pertentangan
atau konflik
4)
Pemberontakan
atau revolusi
b.
Faktor
eksternal
1)
Pengaruh
ingkungan alam fisik
2)
Pengaruh
kebudayaan masyarakat lain
3)
Peperangan
c.
Faktor
pendorong perubahan kebudayaan
1)
Adanya
kontak dengan kebudayaan lain atau diffusi.
2)
Sistem
pendidikan formal yang maju.
3)
Sikap
menghargai hasil karya seseorang serta keinginan-keinginan untuk maju.
4)
Toleransi
terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang (deviasi) tetapi bukan yang bersifat
kriminal.
5)
Stratifikasi
sosial masyarakat yang bersifat terbuka,
6)
Penduduk
yang heterogen
7)
Ketidakpuasan
masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
8)
Orientasi
ke masa depan dan adanya nilai-nilai bahwa manusia harus senantiasa memperbaiki
kulitas hidup.
B.
PEWARISAN
BUDAYA
1.
Pengertian
Pewarisan Kebudayaan
Pewarisan
budaya (transmission of cultur) yaitu proses mewarsikan budaya (unsur-unsur
budaya dari satu generasi ke generasi manusia atau masyarakat berikutnya
melalui proses pembudayaan (proses belajar budaya). Sesuai dengan hakikat dan
budaya sebagai pemilik bersama masyarakat maka unsur-unsur kebudayaan itu
memasyarakat dalam individu-individu warga masyarakat dengan jalan diwariskan
atau dibudayakan melalui proses belajar budaya.
2.
Proses
pewarisan budaya
a.
Melalui
proses enkulturasi (pembudayaan)
b.
Melalui
proses sosialisasi (belajar atau mempelajari budaya)
3.
Cara Pewarisan Budaya
a.
Cara
pewarisan budaya pada masyarakat tradisional
Terjadi
secara sederhana, yaitu melalui tatap muka langsung, dari mulut ke mulut dan
praktik langsung.
b.
Cara
pewarisan budaya pada masyarakat modern
Berlangsung
secara canggih, yaitu melalui tatap muka langsung maupun tanpa tatap muka. Pewarisan
budaya sudah dapat dilakukan melalui teknologi komunikasi dan informasi, yang
tidak memerlukan tatap muka langsung.
4.
Sarana
Pewarisan Budaya
a.
Pewarisan
budaya pada masyarakat tradisional
Melibatkan
sarana yang sangat sederhana, yaitu melibatkan cerita-cerita rakyat, seperti
mitos, legenda dan dongeng.
b.
Pewarisan
budaya pada masyarakat modern melibatkan sarana yang sangat canggih, yaitu
teknologi komunikasi dan informasi canggih seperti telepon, handphone, radio,
televisi, dan internet serta alat percetakan yang menyebabkan tersedianya
berbagai jenis buku.
5.
Lembaga
pewarisan kebudayaan
a.
Pada
masyarakat tradisional
1)
Keluarga
2)
Masyarakat
3)
Lembaga
adat
4)
Lembaga
keagamaan
b.
Pada
masyarakat modern
1)
Organisasi
sosial
·
Lembaga
pendidikan
Fungsi
lembaga pendidikan dalam pewarisan kebudayaan
a)
Memperkenalkan,
memelihara, dan mengembangkan unsur-unsur seni dan budaya;
b)
Mengembangkan
kemampuan penalaran siswa
c)
Wahana
alih teknologi dan ilmu pengetahuan
d)
Melatih
kepribadian dan memperkuat budi pekerti siswa
e)
Menanamkan
rasa persaudaraan, solidaritas, dan kesetiakawanan sosial Menumbuhkembangkan
semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air.
·
Lembaga
keagamaan
Salah
satu fungsi lembaga agama adalah menanamkan nilai-nilai moral dalam pengajaran
agama yang disampaikan para pemuka agama
·
Lembaga
pemerintahan
Lembagapemerintahan
merupakan sarana sosialisasi dan enkulturasi nilai-nilai dan norma sosial dalam
bentuk aturan hukum dan perundang-undangan bagi warga masyarakat
2)
Media
massa
C.
INTEGRASI
NASIONAL
1.
Pengertian
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional.
2.
Faktor-faktor
pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
a.
Faktor
sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
b.
Keinginan
untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
c.
Rasa
cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d.
Rasa
rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
e.
Kesepakatan
atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan
bahasa Indonesia.
3.
Faktor-faktor
penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
a.
Masyarakat
Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan
dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut,
ras dan sebagainya.
b.
Wilayah
negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
c.
Besarnya
kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan,
kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
d.
Masih
besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah
SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan
kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
e.
Adanya
paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
4.
Contoh
wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:
a.
Pembangunan
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia
yang diresmikan pada tahun 1976.
b.
Sikap
toleransi antarumat beragama
c.
Sikap
menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain
EmoticonEmoticon