Mengenal dan memahami masyarakat dan budaya

Sabtu, 13 Juni 2015

ANTROPOLOGI



BAB III
DINAMIKA BUDAYA, PEWARISAN BUDAYA DAN INTEGRASI NASIONAL
A.    DINAMIKA / PERUBAHAN BUDAYA
1.      Pengertian
a.       William Oqburn
Perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
b.      Koentjaraningrat
Perubahan budaya adalah proses pergeseran, pengurangan, penambahan, dan perkembangan unsur-unsur dalam suatu kebudayaan. Secara sederhana, perubahan budaya merupakan dinamika yang terjadi akibat benturan-benturan antarunsur budaya yang berbeda-beda.
c.       Selo Soemardjan
Perubahan budaya merupakan proses yang mencakup perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Proses perubahan itu sendiri mempengaruhi sistem sosial didalamnya, seperti nilai-nilai, norma-norma, dan sikap atau perilaku diantara kelompok masyarakat.
d.      JL. Gillin & JP. Gillin
Perubahan budaya merupakan variasi terhadap cara-cara hidup yang telah baku. Perubahan ini dapat disebabkan oleh pengaruh  geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi atau difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.
2.      Faktor penyebab perubahan kebudayaan
a.       Faktor internal
1)      Faktor demografi
2)      Penemuan baru
3)      Pertentangan atau konflik
4)      Pemberontakan atau revolusi
b.      Faktor eksternal
1)      Pengaruh ingkungan alam fisik
2)      Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
3)      Peperangan
c.       Faktor pendorong perubahan kebudayaan
1)      Adanya kontak dengan kebudayaan lain atau diffusi.
2)      Sistem pendidikan formal yang maju.
3)      Sikap menghargai hasil karya seseorang serta keinginan-keinginan untuk maju.
4)      Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang (deviasi) tetapi bukan yang bersifat kriminal.
5)      Stratifikasi sosial masyarakat yang bersifat terbuka,
6)      Penduduk yang heterogen
7)      Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
8)      Orientasi ke masa depan dan adanya nilai-nilai bahwa manusia harus senantiasa memperbaiki kulitas hidup.

B.     PEWARISAN BUDAYA
1.      Pengertian Pewarisan Kebudayaan
Pewarisan budaya (transmission of cultur) yaitu proses mewarsikan budaya (unsur-unsur budaya dari satu generasi ke generasi manusia atau masyarakat berikutnya melalui proses pembudayaan (proses belajar budaya). Sesuai dengan hakikat dan budaya sebagai pemilik bersama masyarakat maka unsur-unsur kebudayaan itu memasyarakat dalam individu-individu warga masyarakat dengan jalan diwariskan atau dibudayakan melalui proses belajar budaya.
2.      Proses pewarisan budaya
a.       Melalui proses enkulturasi (pembudayaan)
b.      Melalui proses sosialisasi (belajar atau mempelajari budaya)
3.      Cara Pewarisan Budaya
a.       Cara pewarisan budaya pada masyarakat tradisional
Terjadi secara sederhana, yaitu melalui tatap muka langsung, dari mulut ke mulut dan praktik langsung.
b.      Cara pewarisan budaya pada masyarakat modern
Berlangsung secara canggih, yaitu melalui tatap muka langsung maupun tanpa tatap muka. Pewarisan budaya sudah dapat dilakukan melalui teknologi komunikasi dan informasi, yang tidak memerlukan tatap muka langsung.
4.      Sarana Pewarisan Budaya
a.       Pewarisan budaya pada masyarakat tradisional
Melibatkan sarana yang sangat sederhana, yaitu melibatkan cerita-cerita rakyat, seperti mitos, legenda dan dongeng.
b.      Pewarisan budaya pada masyarakat modern melibatkan sarana yang sangat canggih, yaitu teknologi komunikasi dan informasi canggih seperti telepon, handphone, radio, televisi, dan internet serta alat percetakan yang menyebabkan tersedianya berbagai jenis buku.
5.      Lembaga pewarisan kebudayaan
a.       Pada masyarakat tradisional
1)      Keluarga
2)      Masyarakat
3)      Lembaga adat
4)      Lembaga keagamaan
b.      Pada masyarakat modern
1)      Organisasi sosial
·         Lembaga pendidikan
Fungsi lembaga pendidikan dalam pewarisan kebudayaan
a)      Memperkenalkan, memelihara, dan mengembangkan unsur-unsur seni dan budaya;
b)      Mengembangkan kemampuan penalaran siswa
c)      Wahana alih teknologi dan ilmu pengetahuan
d)     Melatih kepribadian dan memperkuat budi pekerti siswa
e)      Menanamkan rasa persaudaraan, solidaritas, dan kesetiakawanan sosial Menumbuhkembangkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air.
·         Lembaga keagamaan
Salah satu fungsi lembaga agama adalah menanamkan nilai-nilai moral dalam pengajaran agama yang disampaikan para pemuka agama
·         Lembaga pemerintahan
Lembagapemerintahan merupakan sarana sosialisasi dan enkulturasi nilai-nilai dan norma sosial dalam bentuk aturan hukum dan perundang-undangan bagi warga masyarakat
2)      Media massa

C.     INTEGRASI NASIONAL
1.      Pengertian
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
2.      Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
a.       Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
b.      Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
c.       Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d.      Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
e.       Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
3.      Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
a.       Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
b.      Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
c.       Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
d.      Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
e.       Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
4.      Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:
a.       Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976.
b.      Sikap toleransi antarumat beragama
c.       Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain


EmoticonEmoticon