Mengenal dan memahami masyarakat dan budaya

Sabtu, 13 Juni 2015

ANTROPOLOGI



BAB IV
PERAN BAHASA, DIALEK, DAN TRADISI LISAN
DALAM PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA

A.    BAHASA
1.      Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
2.      Fungsi bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat perhubungan antaranggota-anggota masyarakat yang diadakan dengan mempergu-nakan bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Fungsi umum bahasa tersebut dapat dijabarkan menjadi:
a.       Untuk tujuan praktis, yaitu sebagai sarana berkomunikasi dalam pergaulan sehari-hari.
b.      Untuk tujuan artistik, yaitu mengolah dan mempergunakan bahasa dengan cara seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia dalam kesusastraan dan seni.
c.       Sebagai sarana untuk mengembangkan bidang ilmu.
d.      Tujuan filologis, yakni untuk mempelajari manuskrip yang berisi latar belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan, dan adat istiadat serta untuk mengetahui sejarah perkembangan suatu bahasa
B.     DIALEK
1.      Pengertian
Dialek adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi ini berbeda satu sama lain, tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan sehingga belum pantas disebut bahasa yang berbeda.
Sebuah dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan pengucapan (fonologi, termasuk prosodi). Jika pembedaannya hanya berdasarkan pengucapan, maka istilah yang tepat ialah aksen dan bukan dialek.
2.      Jenis-jenis dialek
Berdasarkan pemakaian bahasa, dialek dibedakan menjadi berikut:
a.       Dialek regional: varian bahasa yang dipakai di daerah tertentu. Misalnya, bahasa Indonesia dialek Ambon, dialek Jakarta, atau dialek Medan.
b.      Dialek sosial: dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu atau yang menandai strata sosial tertentu. Misalnya, dialek remaja.
c.       Dialek temporal, yaitu dialek yang dipakai pada kurun waktu tertentu. Misalnya, dialek Melayu zaman Sriwijaya dan dialek Melayu zaman Abdullah.
d.      Idiolek, keseluruhan ciri bahasa seseorang yang khas pribadi dalam lafal, tata bahasa, atau pilihan dan kekayaan kata.
3.      Penyebab keberagaman dialek
a.       Asal daerah
b.      Status sosial
C.     TRADISI LISAN
1.      Pengertian
Tradisi lisan, budaya lisan dan adat lisan adalah pesan atau kesaksian yang disampaikan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pesan atau kesaksian itu disampaikan melalui ucapan, pidato, nyanyian, dan dapat berbentuk pantun, cerita rakyat, nasihat, balada, atau lagu.
Seringkali pengertian tradisi lisan dianggap sama dengan folklor. Namun, kedua unsur kebudayaan tersebut sebenarnya memiliki perbedaan. Folklor terdiri atas folklor lisan dan setengah lisan dan proses penyebarannyadilakukan secara lisan dari mulut ke mulut atau dengan cara-cara lainnya. Sebaliknya,  tradisi lisan adalah salah satu jenis folklor berbentuk lisan dan  proses pewarisannya hanya  dilakukan secara lisan. Oleh karena itu, folklor  lebih luas pengertiannya dibandingkan tradisi lisan.
2.      Bentuk tradisi lisan
Bentuk tradisi lisan terdiri atas cerita rakyat, teka-teki rakyat, peribahasa rakyat, dan nyanyian rakyat, sedangkan folklor mencakup semua jenis tradisi lisan, tari-tarian rakyat, dan arsitektur rakyat.
3.      fungsi tradisi lisan adalah:
a.       Sebagai sistem proyeksi, yaitu sebagai pencerminan angan-angan suatu masyarakat yang kolektif
b.      Sebagai alat pengesahan pranta-pranta dan lembaga-lembaga kebudayaan,
c.       Sebagai alat pendidik anak,
d.      Sebagai alat pemaksa/pengawas agar norma-norma sosial dapat dipatuhi.
4.      Ciri-Ciri Tradisi Lisan
a.       Pesan-pesan disampaikan secara lisan (ucapan, nyanyian maupun musik)
b.      Tradisi lisan berasal dari generasi sebelumnya.

D.    RUMPUN BAHASA DI INDONESIA
1.      Macam-macam rumpun bahasa di dunia
1)      Rumpun bahasa Indo Eropa, yang terdiri atas subrumpun bahasa-bahasa Jerman, Keltik, Baltik, Slavia, Albania, Roman, Yunani, Ar-menia, dan Indo Iran.
2)      Rumpun bahasa Semito-Hamit yang terdiri atas bahasa-bahasa Semit dan Hamit.
3)      Rumpun bahasa Finno-Ugria.
4)      Rumpun bahasa Ural-Altai.
5)      Rumpun bahasa Sino-Tibet.
6)      Rumpun bahasa Austria yang terdiri atas bahasa-bahasa Austro-Asiadan Austronesia.
7)      Bahasa-bahasa lain di Asia dan Oseania yang tidak termasuk ke dalam salah satu rumpun di atas, seperti bahasa-bahasa Papua,Dravida, bahasa Australia, dan bahasa Andaman.
8)      Rumpun bahasa Bantu.
9)      Rumpun bahasa-bahasa Sudan.
10)  Bahasa-bahasa Khoisan atau rumpun bahasa-bahasa bangsa kerdil di Afrika.
11)  Bahasa-bahasa Amerika Utara, seperti Algonkin, Irokes, Penutia, Sioux, Uto-Aztek, dan Athabascan.
12)  Bahasa-bahasa di Amerika Tengah, seperti bahasa Maya, Otomi,dan Mixe-Zoke.
13)  Bahasa-bahasa di Amerika Selatan, seperti bahasa Arawak, Karibi,dan Tupi-Guarani
2.      Rumpun bahasa di Indonesia
a.       Rumpun bahasa Austro-Asia, yang terdiri atas
1)      bahasa-bahasa Khasi;
2)      bahasa Nikobar;
3)      bahasa Mon Khmer;
4)      bahasa Munda dan Santali;
5)      bahasa Tsyam;
6)      bahasa Palaung-Wa;
7)      bahasa Annam-Muong;
8)      bahasa Semang-Sakai.
b.      Rumpun bahasa Austronesia, yang terdiri atas dua golongan, yaitu:
1)      Bahasa-bahasa Nusantara yang terdiri atas bahasa-bahasa Malagasi, Formosa, bahasa-bahasa Filipina, bahasa Melayu, Jawa, Bali, Batak, Dayak, Sikka, dan Solor.
2)      Bahasa-bahasa Oseania yang terdiri atas bahasa-bahasa Maori,Hawai, Tahiti, Kaledonia Baru, Hibrid, Fiji, dan Solomon.
3.      Penyebaran bahasa-bahasa Austronesia
a.       Berdasarkan letak wilayah penyebarannya,
Bahasa-bahasa dari rumpun Austronesia terbagi atas dua golongan besar, yaitu:
1)      Golongan bahasa-bahasa Autronesia Timur (yang disebut sebagai bahasa-bahasa Oseania), terdiri dari:
·         Bahasa-bahasa di Kepulauan Polinesia, seperti bahasa Maori, Hawai, dan Tahiti.
·         Bahasa-bahasa di Kepulauan Melanesia, seperti bahasa Kaledonia Baru, Hibrid, Fiji, Solomon, dan Santa Cruz.
·         Bahasa-bahasa di Kepulauan Mikronesia, seperti bahasa di Kepulauan Marshall, Kepulauan Gilbert, dan Kepulauan Caro-lina.
2)      Golongan bahasa-bahasa Austronesia Barat (yang disebut bahasa-bahasa Nusantara). Berdasarkan tata bahasanya, kelompok bahasa-bahasa di Nusantara terbagi atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a.       Bagian Barat terdiri atas:
·         kelompok bahasa di Pulau Formosa (Taiwan), seperti bahasa Tavorlang dan bahas Singkang
·         kelompok bahasa di Kepulauan Filipina, seperti bahasa Tagalog, Bisaya, dan Sangir Talaud;
·         kelompok bahasa di Sumatra, seperti bahasa Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, dan Nias;
·         kelompok bahasa di Jawa, seperti  bahasa Jawa, Sunda,dan Madura;
·         kelompok bahasa Kalimantan (Dayak), seperti  bahasa Ngaju, dan Kayan Buang;
·         kelompok bahasa di Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat(Bali-Sasak), seperti bahasa Bali, Sasak, dan Sumbawa;
·         kelompok bahasa Sulawesi, seperti bahasa Bugis, Makassar, Gorontalo, dan Buton;
·         kelompok bahasa Minahasa, seperti bahasa Tombulu,Tonea, dan Tondano;
·         bahasa Malagasi di Madagaskar;
·         bahasa Cham di Indocina Selatan.
b.      Bagian Timur terdiri atas :
Bahasa-bahasa di Kepulauan Nusa Tenggara Timur, seperti bahasa Sikka, Solor, Roti, Kisar, dan Tetun

E.     RUMPUN BAHASA PAPUA
Kelompok-kelompok bahasa di Nusantara yang tidak termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia adalah rumpun bahasa Papua yang terdapat di Pulau Irian (Papua), bahasa di Halmahera Utara, bahasa di Pulau Ternate, dan bahasa  di Pulau Tidore.
 

Jenis-jenis bahasa Papua menurut
Stephen Wurm terbagi dalam 10 golongan besar bahasa ( filum), yaitu:
1. Filum Papua Barat
2. Filum Kepala Burung Timur
3. Filum Teluk Geelvink
4. Filum SKO
5. Filum Kwomtari
6. Filum Sepik Ramu
7. Filum Trans Nugini
8. Filum Papua Timur
9. Filum Papua Timur Pinggiran
10. Filum Trans Nugini Pinggiran
Menurut penelitian Raymond Gordon, jumlah bahasa di Provinsi Papua adalah 271 buah. Jumlah pemakai bahasa terbesar adalah bahasa Biak Numfor yang dipakai oleh suku terbesar di Papua, yaitu suku Biak Numfor dan jumlah pemakai bahasa terkecil adalah bahasa Woria yang hanya dipakai oleh 5 orang anggota suku Woria. Pada saat ini Papua tidak memiliki bahasa lokal yang dapat dipahami oleh 312 suku sehingga muncul gagasan menjadikan bahasa Biak Numfor sebagai bahasa lokal Papua. Hal ini disebabkan suku Biak Numfor adalah suku yang terbesar di Papua dengan jumlah penduduk mencapai 280.000 orang.

1 comments


EmoticonEmoticon